DETEKSI DINI STUNTING PADA BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS TLOGOWUNGU
DOI:
https://doi.org/10.34310/kespera.v3i2.42Abstract
Abstrak
Masalah gizi jika tidak ditangani akan menimbulkan masalah lebih besar, bangsa Indonesia dapat mengalami lost generation. Indonesia merupakan negara dengan urutan ke–17 dari 117 negara yang memiliki masalah gizi kompleks stunting, wasting dan overweight. Kejadian stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dari tahun 2016 yaitu 27,5% menjadi 29,6% tahun 2017 dan 30,8% pada tahun 2018. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu bayi dan balita mengenai deteksi dini stunting pada bayi dan balita,. kegiatan dilakukan pada tanggal 18 April 2024 dengan tiga agenda, pemeriksaan antopometri, penimbangan berat badan, pembagian doorprise, dan pemberian penyuluhan dan evaluasi. Pendidikan kesehatan dilaksanakan di wilayah Puskesmas Tlogowungu, Kecamatan Tlogowungu, kabupaten Pati. Sasaran kegiatan adalah ibu yang memiliki bayi dan balita. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa pemeriksaan antopometri menggunakan tikar stunting dan stutur meter, timbangan berat badan dan pendidikan kesehatan menggunakan media leaflet dan lembar balik. hasil: kegiatan pendampingan telah dilaksanakan dan mendapat respon yang baik dari ibu dan balita. Terjadi peningkatan pengetahuan ibu bayi dan balita setelah dilakukan penyuluhan tentang deteksi dini stunting pada bayi dan balita..
Kata kunci : gizi, deteksi dini, balita, stunting, lost generation
Abstract
If nutritional problems are not addressed, they will cause bigger problems, the Indonesian nation could experience a lost generation. Indonesia is the 17th country out of 117 countries that has complex nutritional problems of stunting, wasting and overweight. Stunting is a major nutritional problem facing Indonesia. Based on Nutritional Status Monitoring (PSG) data over the last three years, it has increased from 2016, namely 27.5% to 29.6% in 2017 and 30.8% in 2018. The aim of this community service is to increase the knowledge of mothers of babies and toddlers regarding early detection of stunting in babies and toddlers. The activity was carried out on April 18 2024 with three agendas, anthropometric examination, body weight weighing, door prize distribution, and providing counseling and evaluation. Health education is carried out in the Tlogowungu Community Health Center area, Tlogowungu District, Pati Regency. The target of the activity is mothers who have babies and toddlers. The methods used in this activity are anthropometric examinations using stunting mats and stucture meters, weight scales and health education using leaflets and flip sheets. results: mentoring activities have been implemented and received a good response from mothers and toddlers. There was an increase in the knowledge of mothers of babies and toddlers after providing outreach about early detection of stunting in babies and toddlers.
Keywords: nutrition, early detection, toddlers, stunting, lost generation
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kelompok Studi Pengabdian Kepada Masyarakat

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Menu




